Tugas 2 : Hasil Analisis Inovasi Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta.

 Ujian Terbuka Promosi Doktoral Pandu Pramudita.

"Inovasi Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta"

Objek yang dianalisis adalah vidio yang bersumber dari kanal YouTube Institut Seni Indonesia Surakarta. Tepatnya pada acara Live Pascasarjana ISI Surakarta (Ujian Terbuka Promosi Doktoral Pandu Pramudita). Pada presentasi beliau membahas tentang pengkajian seni dengan judul "Inovasi Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta" latar belakang yang beliau sampaikan yaitu, Kesenian wayang kulit tidak hanya memiliki nilai adi luhung pada aspek pertunjukan dan sastra, tetapi pada aspek bentuknya. Beliau menegeskan bahwa perubahan bentuk figur kayon mengalami banyak perubahan seiring berjalannya waktu. Dalam pendekatan seni rupa, inovasi figur kayon tampak pada keragaman bentuk figur kayon yang dilihat dari aspek bidang dan isiannya, menggunakan teori Ikonografi. Beliau juga menggunakan pendekatan sosiologis dengan menggunakan teori Dialektika yang mengatakan bahwa, Inovasi bentuk figur kayon terjadi karena adanya proses kreatif yang dilakukan secara Dialektis oleh seniman wayang dari pengalamannya terhadap bentuk-bentuk figur kayon sebelumnya. Kemudian beliau juga menggunakan pendekatan Antropologi dan teori utama yakni estetika Jawa dengan teori pendukung simbol, estetika paradoks. Yang mengatakan bahwa, Nilai filosofis figur kayon berada pada simbolis unsur-unsur pembentuknya yang ditemukan pada setiap figur kayon meski memiliki ragam bentuk hasil dari inovasi. 


Metode Penelitian.
Dalam penelitian tentunya menggunakan metode sebagai acuan langkah meneliti, beliau menggunakan metode penelitian Fenomenologi, dengan menggunakan metode tersebut beliau memfokuskan penelitian material figur kayon gaya Surakarta, yang didukung dengan data oral dan informan penelitian.

Ragam Bentuk Figur Kayon.
Dalam pemaparan beliau, dapat di identifikasikan menjadi 6 aspek yakni :
  • Ragam Ukuran. Memiliki tinggi 75-99 cm dan memiliki lebar 38-59 cm.
  • Ragam Raut Bidang : Wengku, bedhahan, kadiwengku.
  • Ragam Isian : 97 ragam terdiri dari : tumbuhan (20), hewan (43), makhluk mitologis (6), benda alam (11), buatan (13), simbol (4).
  • Ragam Tatahan : 14 ragam terdiri dari : bubukan, tratasan untu walang, bubukan iring, mas-masan, gubahan, srunen, inten-intenan, sekar katu, patran, seritan, sembuliyan, pipil, dan susruk.
  • Ragam Sunggihan : Sorotan, gemblengan, padang bulan.
  • Ragam Sunggihan belakang : Sunggihan api, dan air.
Teori.
Beliau menjelaskan bahwa menggunakan teori Golden Ratio untuk membuat bidang ideal dengan perbandingan 2:1 dan 5:3 dan juga perbandingan 11:6 dan 13:7 untuk diujikan menggunakan gambar teknik. Sedangkann gambar teknik ada 3 tahap ; Sistem grid dasar, Sistem bidang dasar, dan tata letak.

Komposisi Struktur Isian Kayon.
  • Pucukan, berisi terdiri atas figur pohon hayat yang berisikan figur hewan terbang, hewan bergelantungan, hewan berbaring, dan makhluk mitologis.
  • Genukan, menuju langkah cembung selalu ada Lar.
  • Lengkeh, pada kayon blumbangan terdapat objek alam dan pada kayon gapuran terdapat bangunan.
  • Palemahan, bagian datar.

Warna.
Bagian warna yang harus ada pada kayon meliputi; hitam, merah, kuning, dan putih.

Inovasi bentuk figur kayon wayang kulit purwa gaya Surakarta memunculkan ragam bentuk figur yang memiliki estetikanya yang disebut dengan wanda kayon.
Terdapat 2 bentuk pengalaman etetis:
  • Pengalaman estetis dalam bentuk citra fisik (persepsi bentuk figur)
  • Pengalaman estetis dalam bentuk rasa (keistimewaan bentuk)
Dalam objektibasi ada 2 proses:
  • Proses kreatif (adaptasi revitalisasi dan reinterpretasi)
  • Pengalaman artistik (sketsa konsep dan Teknik)
Penggunaan Figur Kayon.
Beliau menjelaskan bahwa ada banyak kegunaan figur pada kayon meliputi;
  • Pembuka Pertunjukan
  • Pembatas Kelir
  • Pengganti Adegan
  • Pembagi Babak
  • Penjelma Objek
  • Penunjuk Tempat
  • Penguat Suasana
  • Pertunjukan

Inovasi bentuk figur kayon pada wayang kulit purwa gaya Surakarta terjadi karena senian mengalami pengalaman estetis dan pengalaman artistik sehingga memunculkan dialektika bentuk figur kayon.
Pada nilai filosofis bentuk ada 3 :
  • Makrokosmos: memiliki nilai filosofis tentang jagat ageng dari unsurnya, triloka yang dilihat dari struktur bidangnya.
  • Mikrokosmos: zakat alit dilihat dari unsurnya, karep adalah konsep bentuk figur
  • Metakosmos: dilihat dari pola yaitu; sangkan paraning dumadi dan memayu hayuning bawana.
Nilai filosofi pada bentuk figur kayon wayang kulit purwa gaya Surakarta merupakan pandangan manusia terhadap dunia yang disebut dengan kosmologi, yang terdiri dari 3 bentuk, yaitu makrokosmos, mikrokosmos, dan metakosmos.

Kesimpulan yang dapat diambil dari menganalisis vidio di kanal Youtube ISI Surakarta "Ujian Terbuka Promosi Doktoral Pandu Pramudita", bentuk figur kayon wayang kulit purwa gaya Surakarta merupakan suatu pandangan hidup manusia terhadap dunia, yang pada akhirnya memunculkan ragam bentuk figur yang memiliki nilai estetika, karena seniman mengalami pengalaman estetika sehingga muncul dialeka bentuk figur kayon.

Mohon maaf bila terdapat kekeliruan, Sekian dan terimakasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengidentifikasi Mitos, Metafora dan Mitomimi Dalam Sebuah Karya Film "UP"

TUGAS : Literature Review Jurnal Semiotika Ferdinand De Saussure