Tugas 1 : Menerapkan Semiotika pada Kehidupan Sehari-hari

Hallo semuanya!! bagaimana harinya? Saya harap selalu baik-baik saja dan senantiasa sehat & selamat, Amiin.

Perkenalkan nama saya Muhammad Ridho Fadilah, saya seorang mahasiswa DKV yang berkuliah di Universitas Indraprasta yang kini tengah menempuh semester 4, dan ini adalah salah satu tugas dari mata kuliah yang saya jalani, yaitu Kajian Seni Rupa & Desain. Kali ini saya akan menjelaskan pengalaman atau peristiwa yang saya alami oleh saya pribadi mengenai Penerapan Semiotika pada Objek yang ada disekitar kita. Semiotika merupakan sebuah disiplin ilmu dan metode analisis yang dapat mengkaji tanda-tanda yang terdapat pada suatu objek, untuk mengetahui makna yang terkandung di dalam objek tersebut.



Pada kajian kali ini saya akan membahas sebuah objek sepeda milik saya pribadi. Sepeda yang saya miliki adalah sepeda jenis semi mountain bike merk United tipe Monza (tipe lama), dengan gear speed 6×3, warna body hitam dan putih serta velg ban full hitam. Sejak tahun 1991, United Bike hadir sebagai perusahaan manufaktur sepeda Indonesia dengan menghadirkan ragam varian sepeda, mulai dari sepeda gunung, Road Bike, BMX, sepeda lipat, hingga sepeda touring & sepeda anak.

Sepeda tersebut merupakan hadiah yang diberikan dari kedua orang tua saya karena telah berhasil menyelesaikan khitanan atau sunatan pada waktu itu. Usia saya yang masih 11 tahun pada saat itu, dan saat itu saya hobi sekali bermain sepeda. Walaupun saya sudah memiliki sepeda BMX dengan merk Wim Cycle, saya tetap terobsesi dengan sepeda gunung karena selain looks yang keren sepeda gunung juga memiliki fitur yang lebih unggul dari sepeda sepeda berjenis BMX. Hingga akhirnya saya menginjak bangku kelas 5 SD, saya melakukan khitan seperti anak laki-laki pada umumnya. Betapa terkejutnya saya saat itu saat tahu orang tua saya menyetujui untuk membelikan saya sepeda baru. Prasaan yang bercampur antara terkejut, senang, dan haru. Pada akhirnya saya pun memiliki sepeda baru, walaupun bukan yang pertama kalinya saya memiliki sepeda tetapi saya merasa sangat bahagia atau mungkin karna saya mendapatkan sepeda impian saya, yakni sepeda gunung.

Setelah saya miliki sepeda baru, saya selalu merencanakan rute bersepeda tidak hanya untuk berolahraga, tetapi juga untuk berpetualang menyusuri jalan, mencari tempat-tempat baru yang belum pernah dilalui bersama dengan teman-teman saya. Sudah banyak sekali keringat yang terkuras dari hasil saya bersepeda, hal itu membuat tubuh saya terasa lebih bugar dan jarang terserang penyakit. Sudah ribuan langkah untuk mengayuh sepeda agar bisa mencapai tujuan yang dituju. Saya sangat sayang terhadap sepeda saya karena ia selalu bersedia menemani saya dalam sebuah perjalanan panjang maupun pendek, dan sepeda saya selalu bisa diandalkan setiap saat. Ia telah menjadi alat transportasi praktis saya selama saya menggunakannya untuk mencapai sebuah tujuan, mulai dari sekitaran komplek, hingga keluar melewati beberapa kabupaten dan kota, hingga trek jakarta-bogor pun pernah saya lalui bersamanya.

Goesan demi goesan saya lewati hingga tak terasa masa anak anak sudah berlalu dan saya semakin beranjak dewasa. Tentunya sudah banyak kepentingan kepentingan lainnya yang harus saya prioritaskan, hal ini mengakibatkan masa awal saya jarang bersepeda karena banyak hal lain yang harus saya lakukan lebih dulu. Sepeda saya mulai jarang digunakan dan lebih banyak diam disatu tempat karena saya sudah mulai jarang menggunakannya semenjak saya mengendarai sepeda motor. Tetapi hal itu tidak menghapuskan memori indah yang telah saya lewati bersama sepeda saya, baik itu jatuh bangun yang saya alami. Sepeda itu telah menemani saya kurang lebih 8 tahun dan kini sepeda saya hanya menjadi sebuah pajangan dirumah saya, tetapi saya tidak kecewa akan hal itu. Saya merasa sangat bersyukur karena masih bisa merasakan seru dan asiknya bersepeda ditambah dengan kumpulan kawan-kawan yang meramaikan. Banyak pelajaran yang saya dapatkan selama saya bersepeda, mulai dari bagaimana menjaga konsisten, menjaga agar terus bergerak walaupun lambat, selalu mau untuk maju ke depan dan sesekali melihat kebelakang untuk melihat apa yang telah dilewati.

Hingga hari ini sepeda kesayangan saya masih terpampang gagah dirumah saya meski ada beberapa part yang sudah mulai rapuh dan mulai berkarat. Tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan untuk mengembalikan niat saya untuk bersepeda di kemudian hari. Dan sepeda saya menjadi saksi petualangan masa kecil saya.

Yapp.. mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan tentang apa yang saya tahu, tidak terlalu formal tapi semoga dapat dipahami dengan baik. Mohon maaf dan terimakasih. 










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas 2 : Hasil Analisis Inovasi Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta.

Mengidentifikasi Mitos, Metafora dan Mitomimi Dalam Sebuah Karya Film "UP"

TUGAS : Literature Review Jurnal Semiotika Ferdinand De Saussure